Sayang Untuk di Buang!

icon_pa_rateIni adalah transkrip sebelum aku ke Malang.

Cuplikan transkrip ini aku temukan Rabu Dinihari, 19 Maret 2003. Terangkum dalam file notepad, yang bersembunyi di antara ribuan data dalam komputerku. Sayang, aku tak menemukan jawabanmu atas transkrip ini. Tapi aku sangat percaya, jika kamu memiliki daya ingat yang cukup mumpuni, untuk melengkapi dialog dalam cuplikan di bawah ini.

[ Dialog melalui SMS dibuka olehmu. Kamu tak bosan-bosannya mengingatkan aku untuk makan dan minum obat. ]

Saturday, March 1, 2003 :

Arjuna-Bingung (10:41 AM) :
bubur udah. obat udah. cuma tinggal kriut2 dikit diperut. mungkin bakterinya lagi pd migrasi besar2an. entah kemana. -D

Arjuna-Bingung (10:46 AM) :
dah mendingan kok. td aq dah lompat2 dan lari2 kecil. tp di dlm wnet. -D
tanganku gatel kalo gak nyentuh PC sehari aja. aneh yah? -P

Arjuna-Bingung (10:55 AM) :
Siang nanti aq mo ke Gambir. Insya Allah lsg pesen tiket buat Selasa. Tp yah tergantung perutku jg. Ini lg liat www.kereta-api.com

Arjuna-Bingung (11:06 AM) :
hehehe … lama yah? katanya kalo aq masih sakit ke Mlgnya ditunda aja. Ya, udah aq sakit terus aja deh. sampe bete sendiri, ok? -D

Arjuna-Bingung (11:19 AM) :
nanti kulihat jadwal di Gambir dulu. moga2 masih ada seat kosong. santai aja deh. aq pasti ke Mlg kok. Eit! kok mules lg yah? -(

Arjuna-Bingung (12:57 AM) :
Gajayana – Bisnis (dewasa) Rp 130.000,- Eksekutif Rp 200.000,- Matarmaja – Ekonomi Rp 49.000,- [ tiket yg mana yg harus kubeli? ]

[ Dialog saat aku berada di Stasiun Jakarta Kota tak tersimpan. Yang jelas kamu senang sekali, saat aku beritahu bahwa aku telah memesan tiket untuk besok. Keberangkatanku ke Malang memang lebih cepat dari rencana. Aku tak mau kamu tersiksa oleh kerinduan lebih lama.

Selanjutnya adalah potongan dialog yang aku kirim tengah malam. Semua pembicaraan dalam transkrip ini aku lakukan lewat ICQ. Dan kamu sangat terkesan dengan kalimat-kalimat yang kukirimkan. "Kebetulan ada teman yang lagi membutuhkannya," begitu antara lain yang kamu tuliskan dalam pesan balasan.

Sekarang, aku malah merasa, bahwa kalimat tersebut sedang kamu butuhkan untuk dirimu sendiri. Enam dari tujuh pesan itu sengaja aku pertebal agar keliatan mencolok. ]

Sunday, March 2, 2003

Arjuna-Bingung (02:20 AM) :
Katakanlah secara diam-diam kepada dirimu, "Aku ditakdirkan untuk dapat menanggulangi setiap keadaan. Apapun bentuknya!"

Arjuna-Bingung (02:21 AM) :
Hanya ada satu jalan menuju kebahagiaan. Jalan itu tidak adalah membuang rasa sedih akan hal-hal yang di luar jangkauan kemampuan kita.

Arjuna-Bingung (02:25 AM) :
Orang tidak akan menderita karena apa yang terjadi, tapi menderita karena pendapatnya sendiri tentang apa yang terjadi.

Arjuna-Bingung (02:27 AM) :
Kita mempunyai empat puluh juta alasan untuk membela kegagalan diri kita, akan tetapi tidak ada sebuahpun yang membenarkannya.

Arjuna-Bingung (02:33 AM) :
Sgala sesuatu, sgala kegiatan kita, setiap hr, keberhasilan kita, kebahagiaan kita, hr dpn kita, semuanya ditentukan oleh pikiran kita.

Arjuna-Bingung (02:36 AM) :
Hadapilah malam, badai dan kelaparan, cemooh, kecelakaan serta penolakan seperti yang dilakukan oleh hewan dan tumbuhan.

Arjuna-Bingung (02:38 AM) :
Bersedialah menerima apa adanya. Menerima apa yang telah terjadi berarti satu langkah maju dalam mengatasi akibat-akibat kemalangan.

[ Setelah pesan yang ketujuh kukirim, aku lupa apa yang kita dialogkan selanjutnya. Kalau tak salah, saat pesan itu kukirim sebenarnya kamu telah tertidur. Dan paginya, aku kirimkan lagi pesan-pesan seperti yang bisa kamu baca di bawah ini … ]

Sunday, March 2, 2003 :

Arjuna-Bingung (06:20 AM) :
mimpi apa semalam? mimpi digigit dracula ya? sabar … tinggal 26 jam lg kamu bakal ketemu sumber rindumu …

Arjuna-Bingung (06:31 AM) :
loh? makasih untuk apa? apa kurang enak saat kamu baca? aku ndak niat membuatmu gundah loh. sumpah deh! -(

Arjuna-Bingung (06:37 AM) :
hmm … boleh tau ndak sapa orangnya yang membutuhkan kalimat penguat hati seperti itu? boleh yah? ayo dung blg siapa. kamu cakep deh!

Arjuna-Bingung (06:45 AM) :
trus sms itu kamu reply pdnya? trus tmnmu itu ndak jd bunuh diri? trus gairah hdupnya nyala lg? mm, besok2 aq mo buka konsul via sms ah

[ Selesai? Belum dong! Meski aku tidak mempunyai transkrip lanjutannya, tapi aku masih ingat. Setelah SMS diatas aku pamit untuk tidur. Aku meminta kamu untuk membangunkan aku – lewat SMS – 2 atau 3 jam sebelum jadwal keberangkatan yang tertera dalam tiketku.

Dan, aha!!! Ternyata kamu membangunkan aku lebih cepat! Inilah salah satu bentuk perhatian yang semakin membuat aku sayang padamu. ;-) Lalu tanpa membuang waktu, aku segera berbenah diri. Kujejali isi tas dengan beberapa keperluan lainnya.

Satu jam sebelum kereta berangkat aku telah tiba di stasiun. Tetapi sesampai di sana, yang terjadi justeru malah sebaliknya. Kereta apinya belum datang! Celakanya bukan cuma itu. Setelah kereta api-nya tiba, aku dipaksa harus kembali menunggu lagi. Soalnya kereta Gajayana mogok. Dalam suasana menunggu itu aku sempatkan untuk mengirim pesan-pesan singkat kepadamu.

Dan satu jam kemudian kereta yang kutumpangi pun bergerak pergi … ]

Tinggalkan komentar